Berusaha untuk sukses
Rahasia Tersembunyi
Metode Mencari Uang di Internet
Akhirnya Diungkap.....
CLOSE [X] |
Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya!
|
SECUIL DARI BANYAKNYA BUKTI
"Omset tembus 150 juta per bulan!" |
|
|
"Saya memperoleh puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah" |
|
|
"Fun
tastik!... Rp 9.700.000 pada hari peluncuran pertama!" |
|
|
"Kurang dari 1 bulan saya telah mendapatkan uang 5 Juta" |
|
|
ANDA PERLU TAHU LEBIH JAUH, KLIK DISINI
Thursday, April 30, 2009
DOAKU BERUBAH
Dr. Sudigdo Adi mungkin sudah lupa dengan pertemuan itu, tapi sampai sekarang aku tidak dapat melupakan percakapan dalam pertemuan itu. Entah bagaimana mulanya, kami kemudian berbincang tentang masalah agama. Dan kemudian dr. Sudigdo Adi bertanya kepadaku, “bagaimana cara kamu berdoa?”
“Yaa... seperti biasa,” kataku.
“Kamu menyebutkan semua yang kamu minta?” tanyanya.
“Iya..”
“Kamu menyebutkan supaya Tuhan mengabulkan kemauan kamu?”
“Iya..., memangnya kenapa?” aku balik bertanya.
“Tahu nggak,” katanya, “Kita ini sering betul memaksa Allah. Kita ingin mendapatkan sesuatu, kemudian kita minta ke Tuhan supaya mengabulkan apa yang kita inginkan. Bukankah itu sama dengan mendikte Allah?”
Aku diam dan mendengarkan ceritanya.
“Padahal, kalau Allah mengabulkan keinginan kita, berarti kita sendiri yang harus bertanggung jawab terhadap pilihan itu. Kan, kita sendiri yang minta, jadi, kalau jadi susah, ya jangan salahkan Allah. Wong kita sendiri yang memilih kok...”
“Padahal, kalau kita berdoa dan meminta yang terbaik buat kita, Dia pasti memilihkan yang terbaik lho. Lagipula, Kalau Dia yang memilihkan, Dia pasti akan bertaggung jawab dan mengurusi kita ...”.
Percakapan kemudian berlanjut ke topik lain. Tapi, sampai di Bandung ternyata aku masih terngiang-ngiang dengan percakapan tentang doa tadi. Diluar perkiraan, ternyata aku merasa sangat nyaman dengan ide tentang cara berdoa itu. Dan akupun kemudian mulai mempraktekkannya dalam hidupku. Ternyata, dengan memanjatkan doa untuk minta yang terbaik tanpa pretensi mendikte Tuhan, aku belajar tentang banyak hal. Aku belajar untuk menyederhanakan keinginan. Aku belajar untuk tidak pernah meragukan-Nya. Aku belajar untuk percaya sepenuhnya bahwa dia pasti memberikan yang terbaik buatku, bahkan jika pemberian-Nya tidak sesuai denan keinginanku. Dengan doa itu, akupun belajar untuk berserah diri dan sedia menerima bimbingan-Nya. Keinginanku belum tentu yang terbaik buatku, ketentuan-Nya pasti yang terbaik bagiku. Jadilah keinginan-Mu bagiku, ya Allah, bukan keinginanku. Itulah doaku saat ini.
Terima kasih pak Sudigdo atas percakapannya.
(Diambil dari www.sumardiono.com)